“Pada Rabu (23/10/24), kami menggelar konferensi pers di Mapolda Kalsel untuk mengungkap jaringan internasional narkotika,” ujar Kapolda Kalsel, Irjen Pol Winarto.
Ia menjelaskan bahwa pengungkapan bermula dari penangkapan seorang pelaku berinisial AR di sebuah hotel di Banjarmasin Utara pada Minggu (28/9/24).
“Kami berhasil mengamankan 8 paket besar sabu seberat 9,1 kg dari tasnya,” tambahnya.
Setelah AR, tim Ditres Narkoba berhasil menangkap tersangka lainnya, MM, pada Kamis (3/10/24).
“MM diduga merupakan kaki tangan Freddy Pratama alias Miming, seorang buronan Interpol,” ungkap Winarto, menegaskan adanya jaringan yang lebih besar di balik kasus ini.
Polda Kalsel tidak berhenti di situ. “Kami juga menghentikan mobil Mitsubishi Triton yang dimodifikasi untuk menyimpan barang bukti,” kata Kapolda.
Dalam penggerebekan tersebut, ditemukan 51,3 kg sabu yang terbungkus dalam kemasan teh Cina merek Guanyinwang dan 9.560 butir ekstasi dalam kemasan Rolls Royce.
Selanjutnya, pada Kamis (10/10/24), dilakukan penggerebekan di Jalan Pangeran Hidayatullah, Banjarmasin Timur.
“Kami mengamankan tersangka SA dan menyita 10,3 kg sabu siap edar,” tambahnya.
Dalam konferensi pers, Kapolda menegaskan komitmen Polda Kalsel dalam memerangi narkotika, terutama yang melibatkan jaringan internasional.
“Kami akan terus mengembangkan kasus ini untuk membongkar jaringan yang lebih besar,” tegasnya.
Kapolda menyebutkan nama-nama tersangka yang ditangkap, yaitu AR, MM, AW, JB, dan SA.
“Mereka menghadapi ancaman hukuman berat sesuai UU RI No 35 tahun 2009 tentang narkotika,” lanjutnya.
“Hukuman yang terancam mencakup penjara seumur hidup atau hukuman mati, mengingat peredaran narkotika dalam jumlah besar ini,” kata Winarto.
Upaya Polda Kalsel menunjukkan keseriusan dalam menangani masalah narkotika demi ketentraman masyarakat, terutama di Kota Banjarbaru.
“Diharapkan, tindakan ini dapat memberikan efek jera bagi pelaku tindak pidana narkoba di masa mendatang,” tutup Kapolda.
Polda Kalsel berkomitmen untuk terus memberantas jaringan narkotika yang mengancam masyarakat.
