Kerusakan Parah Proyek Pengaman Pantai di Ketapang, Warga Cemas Jelang Musim Hujan

 

Proyek pengaman pantai di Desa Pagar Mentimun, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, kembali mengalami kerusakan parah.

Pada Selasa, 23 Oktober 2024, joging track yang merupakan bagian dari proyek tersebut ambruk, menambah kekhawatiran warga menjelang musim hujan.

Warga setempat kini merasakan kecemasan yang mendalam.

Mereka khawatir dampak kerusakan ini akan semakin parah, terutama dengan datangnya hujan yang dapat memperburuk kondisi pantai.

“Kami tidak tahu apa yang akan terjadi jika hujan lebat datang,” ungkap salah seorang warga.

Proyek ini, yang dibiayai anggaran APBN sebesar Rp 19,36 miliar, ternyata tidak terhindar dari masalah.

Kerusakan terjadi hanya lima bulan setelah perbaikan terakhir pada Desember 2023. Kali ini, joging track sepanjang sekitar 5 meter ambruk dengan kedalaman 2 meter.

Eko, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Balai Wilayah Sungai Kalimantan 1, menegaskan bahwa pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan kontrak.

Namun, ia mengakui bahwa gelombang besar menjadi penyebab utama kerusakan tersebut.

“Kerusakan terjadi akibat lemahnya penimbunan material pasir yang digunakan, yang diakibatkan oleh erosi dan gelombang laut,” jelas Eko saat diwawancarai.

Ia juga menyatakan bahwa timbunan pasir akan diganti dengan batu split untuk meningkatkan daya tahan proyek.

Namun, reaksi warga tidak bisa diabaikan. Mereka merasa kecewa karena kerusakan ini terjadi menjelang musim hujan, dan menganggap proyek seharusnya memberikan hasil yang lebih baik mengingat anggaran yang besar.

“Sangat disayangkan, seharusnya proyek ini dapat memprediksi kekuatan gelombang,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Ia menambahkan, “Penggunaan paving blok seharusnya dipertahankan sesuai dengan RAB dan kontrak kerja.

” Penjelasan Eko mengenai penggantian material dari paving blok karena khawatir pencurian justru dianggap tidak relevan oleh warga.

Meskipun perbaikan dilakukan di malam hari, Eko memastikan bahwa prosedur yang dilakukan tidak melanggar aturan.

Namun, warga meminta agar perbaikan dilakukan lebih cepat dan sesuai standar agar kerusakan serupa tidak terulang di masa depan.

Hingga saat ini, tidak ada tindakan nyata dari pihak terkait untuk menangani masalah ini.

Warga masih menunggu upaya pemerintah untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Mereka berharap adanya pengawasan yang lebih ketat terhadap proyek pengaman pantai agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Ketapang.

Editor: Mega _ SWI

 

error: Content is protected !!